Facebook SDK





Di SMP Sunan Ampel Menganti, ada sebuah taman kecil di belakang sekolah yang sering dijadikan tempat bermain oleh para siswa. Taman ini dipenuhi dengan pohon rindang, bunga warna-warni, dan sebuah kolam kecil yang airnya jernih. Namun, akhir-akhir ini, taman itu menjadi sepi karena banyak sampah yang berserakan. Bangku-bangku di taman mulai kotor, dan air di kolam tampak keruh.

Suatu hari, tiga sahabat, Fajar, Nisa, dan Adit, memutuskan untuk menyelidiki apa yang terjadi. Mereka sangat menyukai taman itu dan merasa sedih melihat kondisinya.

"Kita harus membersihkan taman ini," kata Nisa semangat. "Taman ini adalah tempat favorit kita untuk belajar kelompok, kan?"

"Ide bagus! Tapi kita juga harus mencari tahu siapa yang sering buang sampah sembarangan," tambah Fajar.

Mereka pun mulai bergerak. Pada sore harinya, mereka membawa kantong sampah, sarung tangan, dan beberapa alat kebersihan. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam membersihkan taman, mengumpulkan daun kering, dan membuang sampah ke tempatnya. Adit bahkan menemukan sebuah kaleng bekas di kolam kecil dan membersihkannya hingga air kembali jernih.

Namun, saat mereka membersihkan, mereka melihat seorang siswa yang tidak mereka kenal sedang membuang bungkus makanan ke bawah bangku taman. Fajar segera menghampiri anak itu.

"Hai, kamu tahu nggak kalau buang sampah sembarangan itu merusak lingkungan?" tanya Fajar dengan sopan.

Anak itu tampak malu dan meminta maaf. Ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Nisa pun mengajak anak itu untuk ikut membantu mereka membersihkan taman. Setelah berbicara lebih lanjut, mereka mengetahui anak itu bernama Dika, siswa baru yang merasa kesepian dan tidak punya teman.

"Kamu bisa bergabung dengan kami. Bersama, kita bisa membuat taman ini lebih indah!" ujar Adit.

Hari berikutnya, para siswa lain melihat taman yang bersih dan indah kembali. Kepala sekolah bahkan memberikan apresiasi kepada Fajar, Nisa, dan Adit atas inisiatif mereka. Taman belakang pun menjadi tempat yang ramai kembali, penuh dengan suara tawa dan kebahagiaan.

Dika pun mulai merasa diterima. Ia kini aktif mengajak teman-teman menjaga kebersihan taman. Dari situ, semua siswa SMP Sunan Ampel Menganti sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan sekolah mereka.

Taman itu kini tidak hanya menjadi tempat bermain, tetapi juga simbol kerja sama dan kepedulian mereka terhadap lingkungan. 🌱

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama